Detail Penelitian

Peningkatan mutu buah manggis kualitas super (dari 25% menjadi ≥50%) dan produktivitas (≥25 %) di lokasi pengembangan kawasan manggis (Jawa Barat dan Sumatera Barat)


by Admin | 19 jam yang lalu | 188 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Dr. A. Soemargono, MS
Judul Penelitian Peningkatan mutu buah manggis kualitas super (dari 25% menjadi ≥50%) dan produktivitas (≥25 %) di lokasi pengembangan kawasan manggis (Jawa Barat dan Sumatera Barat)
Tahun penelitian 2012
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Sumatera Barat, Jawa Barat dan Jakarta
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Balitbu Tropika telah melakukan penelitian untuk mengurangi getah kuning dan burik pada kulit buah manggis semenjak tahun 2004 hingga 2010. Burik akibat serangan hama tungau dan thrips dapat dikendalikan dengan pemberian mulsa jerami dan pemasangan Yellow fluorescent sticky trap. Pemberian air terus menerus dengan cara tetes selama proses perkembangan buah dapat mengurangi persentase buah yang bergetah kuning antara 27.5 hingga 29%. Munculnya getah kuning antara lain disebabkan oleh pecahnya dinding sel akibat turgiditas yang tidak stabil. Salah satu unsur penyusun dan penguat dinding sel ialah Kalsium. Sementara unsur Kalium merupakan unsur penting yang dapat memperkuat jaringan dan organ-organ tanaman. Dengan pemberian unsur K dan Ca ini diharapkan dapat lebih berhasil menanggulangi masalah getah kuning. Untuk itu telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dosis pemupukan Kalium (K) dan Kalsium (Ca) berkaitan dengan peningkatan produksi dan mutu buah manggis. Hasil penelitian adalah diketahui bahwa produksi dan kualitas buah selain pemberian perlakuan, juga dipengaruhi oleh kadar hara awal tanah dan daun. Produksi dan kualitas buah selain pemberian perlakuan, juga dipengaruhi oleh kadar hara awal tanah dan daun. Kandungan hara awal daun lokasi Payakumbuh, Sumatera Barat sampel K1C1 (kalium 300g dan kalsium 7.5 g/l) memiliki kandungan hara P dan K tertinggi, sedangkan kadar hara awal tanah K1C4 (kalium 300g dan kalsium 32 g/l) memiliki kadar hara P dan Mg tertinggi. Perlakuan K4C2 (kombinasi kalium 1200g dan penyemprotan kalsium 15 g/l) mempunyai kualitas paling baik, karena skor intensitas getah dalam, getah luar dan persentase burik buah paling rendah. Kadar hara awal tanah K1C2 (kalium 300 g dan kalsium 15 g/l) pada lokasi Subang, Jawa Barat memiliki kadar hara P dan K tertinggi dibanding sampel lainnya. Kandungan hara daun sampel K1C1 (kalium 300g dan kalsium 7.5 g/l) memiliki kandungan hara P dan K tertinggi. Produksi buah paling banyak pada perlakuan K4C2 (kombinasi dosis kalium 1200g dan kalsium 15 g/l). Persentase buah jadi (fruitset) K0C1 (penyemprotan kalsium 7.5g/l) paling tinggi. Persentase buah rontok (fruitdrop) tertinggi K1C0 (tanpa penyemprotan kalsium), sedangkan persentase buah rontok terendah perlakuan K0C1 (penyemprotan kalsium 7.5 g/l).

Link Terkait