Abstrak

---

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari saluran pelaporan dan tingkat penalaran moral terhadap minat untuk melaporkan kecurangan yang terjadi pada proses pengadaan barang/jasa di sektor pemerintah. Pada penelitian ini diajukan hipotesis bahwa minat untuk melaporkan kecurangan akan lebih tinggi dengan menggunakan saluran pelaporan anonymous dibandingkan dengan menggunakan saluran pelaporan non-anonymous. Selain itu orang dengan tingkat penalaran moral yang tinggi akan lebih berminat melaporkan tindakan kecurangan dibandingkan dengan yang memiliki tingkat penalaran moral yang rendah. Desain penelitian adalah eksperimen laboratorium 2 x 2, dengan mahasiswa Akuntansi yang telah duduk di semester 5 dan 7 Universitas Negeri Padang sebagai pegawai dinas pemerintahan yang terlibat pada proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Masing-masing subjek disajikan salah satu dari dua versi kasus yang tersedia secara random (random assignment). Metoda statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah two-way ANOVA. Penelitian ini memberikan hasil bahwa melalui saluran pelaporan anonim, minat pegawai untuk melaporkan adaya tindakan kecurangan pada proses pengadaan pemerintah akan lebih tinggi daripada melalui saluran pelaporan nonanonim. Minat untuk melaporkan tindakan kecurangan pada proses pengadaaan pemerintah akan lebih tinggi pada individu/pegawai yang memiliki tingkat penalaran moral yang ditinggi daripada individu pegawai dengan tingkat penalaran moral yang rendah. Ketika saluan pelaporan yang tersedia adalah nonanonimous, individu dengan level penalaran moral yang tinggi akan lebih cenderung untuk melaporkan tindakan kecurangan yang terjadi dibandingkan dengan individu dengan tingkat penalaran moral yang rendah