Abstrak

---

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa kaba dalam pertunjukan sastra lisan Dendang Pauah dapat dipergunakan untuk merekonstruksi nilai budaya atau pandangan hidup orang Minangkabau. Pengetahuan mengenai nilai budaya suatu kolektif sangat penting, karena dengan pengetahuan itu kita akan dapat menilai apakah pandangan yang dianutnya itu sesuai atau tidak dengan jiwa pembangunan. Kaba mengungkapkan kepada kita secara tersirat, bagaimana masyarakatnya berpikir. Selain itu juga melalui kaba, yang merupakan sastra lisan, suatu kolektif mengabadikan atau mengungkapkan apa yang dirasakan penting bagi masyarakatnya pada suatu masa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai: struktur faktual cerita dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam kaba pada pertunjukan sastra lisan Dendang Pauah serta merekonstruksi n. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara, perekaman, observasi secara langsung, serta catatan lapangan. Partisipan dalam penelitian ini adalah tukang dendang, tukang saluang, ahli Dendang Pauah atau tokoh masyarakat Kota Padang. Partisipan tambahan adalah para penonton, dan masyarakat Kota Padang. Penelitian dilakukan di Kota Padang. Objek penelitian ini adalah tiga buah kaba yang biasa disampaikan dalam pertunjukan sastra lisan Dendang Pauah, yakni (1) Kaba Urang Bonjo, (2) Kaba Urang Makassar, (3) Kaba Urang Tanjuang Karang