Abstrak

---

Kesadaran literasi mulai dirasakan oleh elemen masyarakat dari segala tingkat, anak-anak hingga orang dewasa. Kesadaran ini mulai menjamur seiring berkembangnya kesadaran literasi dari luar komunitasnya sendiri yang lambat laun mempengaruhi komunitas internal. Penelitian ini membahas tentang bagaimana budaya literasi dalam gerakan voluntarisme di Ruang Baca Tanah Ombak tumbuh dan berkembang. Ruang Baca Tanah Ombak merupakan fenomena baru dalam menumbuhkembangkan geliat budaya membaca di kota Padang. Gerakan sukarelawan yang didirikan oleh Yusrizal KW dan Syuhendri ini pada awalnya membidik literasi dan seni yang ditujukan kepada anak-anak yang tinggal di daerah Purus, Padang. Seiring berjalannya waktu, komunitas ini mulai memfokuskan diri terhadap pengembangan potensi diri dan kemandirian. Ruang Baca Tanah Ombak mengusung semangat keterbukaan dan kesetaraan yang berpegang pada asas bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama tanpa pengecualian dalam mengakses informasi. Ruang Baca Tanah Ombak adalah objek penelitian ini karena komunitas literasi ini dianggap sebagai fasilitator dan motivator sekaligus sebagai pioneer dalam gerakan literasi di kota Padang dan berbagai kota lainnya di Sumatera Barat. Maka dari itu, penelitian ini ingin mengungkapkan pola manajerial yang digunakan Ruang Baca Tanah Ombak sehingga ditemukan pola acuan yang dapat digunakan oleh komunitas lain dalam mengembangkan kesadaran literasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan sebuah analisis studi kasus dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai perkembangan budaya literasi seperti yang digagas oleh komunitas Ruang Baca Tanah Ombak berikut permasalahannya, selain itu digunakan in-depth interview sebagai teknik pengumpulan data dan pedoman wawancara sebagai instrument penelitian.