REKONSTRUKSI DAMPIENG SALENDANG PADA ACARA PESTA PERKAWINAN KETURUNAN RAJO DAN PUTI DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN: DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PARIWISATA DI KAWASAN MANDEH
Peneliti | Dra. Nerosti, M.Hum |
Judul Penelitian | REKONSTRUKSI DAMPIENG SALENDANG PADA ACARA PESTA PERKAWINAN KETURUNAN RAJO DAN PUTI DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN: DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PARIWISATA DI KAWASAN MANDEH |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Pesisir Selatan |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Nerosti (2017), Pesisir Selatan mulai bangkit dalam mengembangkan pariwisata sejak tahun 2015 terutama kawasan Mandeh yang dipromosikan ke dunia luar, tari tradisional mengalami pencerahan dan mulai hidup kembali. Pemerintah mengaktifkan kelompok-kelompok tari di setiap nagari sehingga masing-masing Nagari mempunyai kesenian tradisional yang khas termasuk tari tradisional. Penelitian tahun lalu yang dilakukan di tiga kecamatan ini yaitu Kecamatan Bayang, Koto XI Tarusan, dan IV Jurai mempunyai bermacam ragam tari tradisional. Di Kecamatan IV Jurai dan Kecamatan Bayang terdapat tari yang sama namun dengan variasi dan gaya yang berbeda. Tari Rantak Kudo, Buai-buai, Benten, Piring, Kain, Saputangan, Sikambang, Tari Jalo, Tari Kaie dan Tak Oyai. Di Laban terdapat tari komikal yaitu tari yang memunculkan kelucuan seperti Tari Baruak, Tari Balam dan Tari Alang