Abstrak

---

Angka kejadian preeklamsia di dunia sekitar 3-10%, Indonesia 9,8-25%. Penelitian Saptono (2013) menyatakan penyebab kematian ibu tertinggi perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%). Preeklampsia adalah kelainan multi sistemik yang terjadi pada kehamilan ditandai dengan hipertensi dan edema, serta proteinuria biasanya pada usia kehamilan 20 minggu ke atas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada Hubungan Kecemasan, Gaya Hidup dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan menggunakan pendekatan case control yaitu menentukan penyakit/outcome (kejadian preeklampsia) terlebih dahulu kemudian mengidentifikasi faktor resiko (kecemasan, gaya hidup dan status gizi ibu hamil). Studi ini bersifat retrospektif yaitu menelusuri kebelakang penyebab yang dapat menimbulkan kejadian preeklampsia dan dibandingkan dengan kelompok control. Analisa univariat didapatkan 45,8% kecemasan, 45,1% gaya hidup, 42,4% status gizi dan 33,3% preeklampsia. Analisa bivariat didapatkan hubungan kecemasan dengan preeklampsia (P=0,000, OR 4,2), gaya hidup dengan preeklampsia (P=0,124, OR 1,73), status gizi dengan preeklampsia (P=0,002, OR 3,1). Dua variabel burhubungan dengan preeklampsia yang menghasilkan pV 0,05 yaitu kecemasan dan status gizi. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian preeklampsia adalah kecemasan (OR=4,2). Diharapkan kepada instansi setempat agar selalu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dengan meningkatkan strategi dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada ibu hamil khususnya deteksi dini resiko terjadinya preeklampsia pada ibu hamil.